About

View Work

Visualkultur adalah entitas bersama dari beberapa profesional yang memiliki semangat sama dalam membuat karya dokumenter.

Sebagai tim telah bekerja bersama sejak tahun 2016 hingga sekarang. Kami merupakan tim produksi dokumenter yang solid, berkomitmen, efesien, menjunjung tinggi sikap, dan nilai-nilai dalam berproduksi.

Visi dalam membuat karya dokumenter visual adalah membuat cerita yang mengandung nilai-nilai kemanusiaan, alam dan lingkungan, dalam relasi ekonomi, sosial, budaya.

Bertujuan untuk menampilkan karya dokumenter yang inklusif merupakan kisah moral kehidupan manusia yang menginspirasi dan layak untuk diapresiasi.

Team

Meet Our Personnel's

Novie Sartyawan

Seorang produser sekaligus fotografer dokumenter yang sangat berkomitmen pada pekerjaannya. Novie memiliki antusias untuk terlibat dalam proyek dokumenter. Bertemu dengan manusia, komunitas, dan kehidupan mereka. Belajar tentang kisah moral dan budaya, serta berbagi kisah dengan manusia lainnya tentang nilai-nilai kehidupan.

Novie menjadi profesional di bidangnya sejak tahun 2000, mengawali sebagai jurnalis di berbagai media nasional; Prospektif, Trubus, Indonesiakini.com. dan Gatra. Terlibat dalam tema relevan berkaitan dengan isu-isu sosial, ekonomi pembangunan, lingkungan, dan kemanusiaan.

Sebagai konsultan maupun produser dokumenter indipenden, Novie telah dipercaya bekerjasama dengan berbagai lembaga nasional dan internasional, diantaranya: WWF-Indonesia, SNV Netherland, USAID SEA, UNEP DSCP Program, Angkasa Pura I, PLN, Tupperware, Kaltim Prima Coal, Hutan Itu Indonesia, Econusa-RFN, Kaleka, Uniqlo, Taman Nasional Teluk Cenderawasih, Forum Konservasi Gajah Indonesia, dll.

Karya visual dokumenternya, memiliki kekhasan dalam menangkap fakta dan data menjadi karya naratif dan artistik. Memberi insprasi membangkitkan empati dan semangat untuk berbuat.

Santirta Martendano

Menjelajahi dunia jurnalistik Indonesia di Tempo, Media Indonesia, dan MSN Microsoft selama 15 tahun. Ia mulai bekerja di bidang multimedia pada tahun 2014 sebagai videografer dan Director produksi dokumenter untuk beberapa NGO di Indonesia seperti Teras Mitra, SNV, KALEKA, UN dll, Selain itu juga untuk beberapa BUMN dan pemerintahan.

Tirta mengerjakan film pendek untuk GEF SGP Indonesia, sebagai penulis naskah, Co Director dan DOP, berjudul “Sejengkal”. 2021 film Sejengkal berhasil mendapatkan apresiasi dengan menjadi Official Selection pada Montreal Independent Film Festival, FestShortBerlin (The Berlin International film Festival), Hollywood International Diversity Film Festival, dan JAFF .

Tahun 2022 Santirta Martendano menulis & menyutradarai project film pendek berjudul “Di Antara” dan memperoleh apresiasi Winner at World Film Carnival – Singapore (WFCS), masuk nominasi award Alternatif Film Festival 2022 dan official selection First Time Filmmaker Session @Pinewood, Short To The Point, Black Cat Award International Film Festival. Dan official selection Berlin Indie Film Film Festival 2023. 2023 film pendek “Nyanyian Pohon Lontar” yang didanai oleh Kementerian Kebudayaan.

Syauqi Tuasikal

Syauqi “Bimbo” Tuasikal adalah seorang director of photography dan editor video berpengalaman. Dia telah terlibat di berbagai macam produksi dokumenter dan video komersial. Berkolaborasi dengan berbagai NGO dan korporasi, diantaranya: Save The Children, WWF-Indonesia, USAID SEA, UNEP, WWF-Papua Program/ Margaret A. Cargill Philanthropies (MACP), Yayasan KALEKA, Taman Nasional Teluk Cenderawasih, UNEP-Dugong and Seagrass Conservation Program, dll.

Dia adalah seorang pembuat film documenter yang antusias dan berkomitmen tinggi, dengan pendekatan artistik yang khas atas narasi yang dibangun. Bimbo terlibat dengan Visualkultur sebagai entitas bersama sejak 2018.

How We Work

01. Jujur dan Faktual.

02. Pesan yang relevan.

03. Menarik untuk ditonton meliputi aspek teknis dan sinematografi.

04. Efektif dan efisien dalam rancang produksi.